Selasa, 20 September 2011

TUGAS MATA KULIAH RESEARCH ON ELT

THE ANALYSIS OF USING CODE MIXING ON FACEBOOK STATUS
PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu TugasMata Kuliah Research on ELT pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris





Oleh
RESTI TANTIAWANTI
082122063


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2011
KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT,yang telah melimpahkan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “The Analysis of Using Code Mixing on Facebook Status”
Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam penyusunan skripsi pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi.
Penulis menyadari bahwa selama penyusunan proposal penelitian ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.Oleh karena itu,pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini,terutama kepada yang terhormat :
1. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Siliwangi.
2. U.Komara,M.Pd.,selaku pembimbing I.
3. Melisa Sri,S.Pd.,selaku pembimbing II.
4. Seluruh Anggota Dewan Bimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Siliwangi.
5. Para dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.
6. Kedua orang tua yang telah banyak memberikan dorongan.
7. Kepada rekan-rekan yang telah banyak membantu.


Semoga Allah SWT,membalas segala amal baiknya.Amin.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna.Dengan demikian,penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam perbaikan proposal ini selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap proposal penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Tasikmalaya, Juli 2011
Penulis











DAFTAR ISI
KATA PENGATAR.......................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah............................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
D. Tujuan Penelitian......................................................................................
E. Kegunaan Penelitian..................................................................................
F. Landasan Teoritis.....................................................................................
1. Definisi Bilingualisme......................................................................
2. Kode Pilihan (Code Choice)............................................................
3. Definisi Pencampuran Kode (Code Mixing).................................
4. Definisi Facebook..............................................................................
5. Penelitian yang Relevan...................................................................
G. Kerangka Berpikir...................................................................................
H. Definisi Operasional................................................................................
I. Prosedur Penelitian.................................................................................
1. Metode Penelitian............................................................................
2. Teknik Pengumpulan Data...............................................................
3. Data dan Pengolahan Data...............................................................
4. Langkah-langkah Penelitian............................................................
5. Teknik Analisis Data......................................................................
6. Waktu dan Tempat Penelitian.........................................................
DAFTAR PUSTAKA























A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting.Manusia menggunakannya untuk komunikasi dan interaksi dengan yang lain dalam kehidupan sehari-hari.Hidup dalam sebuah masyarakat bilingual atau multilingual memungkinkan orang- orang untuk berbicara dua atau lebih bahasa yang berbeda.Contohnya orang sunda menggunakan bahasa sunda sebagai bahasa pertama dan menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa kedua.Seseorang yang tinggal dalam masyarakat bilingual atau multilingual menggunakan bahasa yang berbeda dalam berbicara atau berkomunikasi.Penomena ini disebut sebagai kode mixing.Campur kode adalah sebuah pencampuran bahasa karena situasi.
Manusia menggunakan bahasa tidak hanya di dunia nyata saja.Di dunia maya pun manusia dapat berinteraksi dengan menggunakan bahasa.Contohnya,seperti yang terjadi dalam situs facebook di jejaring sosial.Di status facebook sering kita jumpai,facebookers menggunakan kode mixing untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang ada dalam facebook tersebut.Contohnya ketika facebookers membuat statusnya di facebook : “...Don’t go anywhere,kang....aku akan kembali lagi !” sebuah kalimat “.Don’t go anywhere” adalah kalimat dalam bahasa Inggris,kata “kang” adalah sebuah bentuk sapaan dalam bahasa sunda yang digunakan untuk memanggil laki-laki yang umurnya lebih tua (sama artinya dengan kakak) dan sebuah kalimat “aku akan kembali lagi ” merupakan bahasa Indonesia.Jadi dalam status facebook seorang facebookers tersebut terjadi pencampuran antara tiga bahasa yaitu bahasa Inggris,bahasa Sunda dan bahasa Indonesia.
Berdasarkan penjelasan tersebut,penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul , “The Analysis of Using Code Mixing on Facebook Status”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas, penulis merumuskan masalah yang akan diamati dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk code mixing yang digunakan oleh facebookers dalam komunikasi mereka?
2. Apa alasan facebookers menggunakan code mixing dalam komunikasi mereka?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Bagaimana bentuk code mixing yang digunakan oleh facebookers dalam komunikasi mereka.
2. Apa alasan facebookers menggunakan code mixing dalam komunikasi mereka.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya :
1. Kegunaan Teoretis
Penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan dan ide-ide yang berkontribusi untuk ilmu pendidikan, khususnya dalam menangani dan menganalisis kode pencampuran pada komunikasi.
2. Kegunaan Praktis
a) Pembaca dapat menentukan jenis kode pencampuran dalam komunikasi mereka pada status facebook.
b) Pembaca mengetahui alasan dari penggunaan Code Mixing yang digunakan oleh facebookers dalam komunikasi mereka di situs facebook.
c) Sebuah referensi dalam menganalisis penggunaan kode pencampuran dalam komunikasi, bagi peneliti selanjutnya.

E. Landasan Teoretis
Penulis berpegang pada beberapa studi yang berkaitan dengan masalah yang diinvestigasi.Penulis dengan hati-hati mengaitkan dengan isu-isu bilingulisme atau penggunaan dua bahasa dan multi bahasa atau penggunaan bahasa-bahasa. Menurut Chaer, Abdul dan Leonie Agustina (2001: 84), "Bilingualisme adalah penggunaan dua bahasa oleh seorang pembicara dalam interaksi dengan orang lain pada gilirannya." multi bahasa adalah penggunaan lebih dari dua bahasa oleh seorang pembicara dalam interaksi dengan lainnya.Sementara itu, menurut Spolsky, Bernard ( 1998: 54), “...bagaimana atau lebih bahasa terjalin dan terpisah tanpa terlebih dahulu dipaksa” Campur kode ini biasanya dilakukan oleh bilingualisme atau orang yang didefinisikan sebagai individu yang memiliki karakteristik atau kemampuan untuk berbicara sebuah bahasa.Penulis memfokuskan penelitian tentang fenomena bahasa dari kode pencampuran di situs jejaring sosial Facebook.

1. Definisi Bilingualisme
Dalam bidang sosiolinguistik, istilah bilingualisme adalah terjadinya kontak salah satu bahasa , karena interaksi dengan masyarakat yang lain.Sekarang banyak orang di seluruh dunia berbicara lebih dari satu bahasa.Itu telah diperkirakan bahwa setengah dari dunia ini adalah bilingualisme.Dalam banyak kasus, orang juga berbicara dalam tiga bahasa, bahasa ibu mereka, bahasa kedua mereka dan kadang-kadang dengan satu atau lebih bahasa asing, terutama di kota besar.
Bilingualisme berarti menggunakan dua bahasa,tidak memerlukan kecakapan yang sama.Kita perlu mengakui bahwa bilingualisme adalah fenomena kognitif dan linguistik yang kompleks, yang mungkin sangat luas antara individu-individu, dan bahkan dalam individu dengan respek atau rasa hormat untuk kompetensi mereka dalam bahasa. Menurut Spolsky, Bernard (1998: 45) bilingual adalah, "Seseorang yang memiliki kemampuan fungsional dalam bahasa kedua" Kemampuan ini mungkin beda dari satu bilingual ke yang lain.
Sementara itu, menurut Mackey seperti dikutip Chaer, Abdul dan Leonie Agustina (2004: 84) ". Bilingualisme adalah penggunaan bahasa oleh seorang penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian", Ini berarti bilingualisme adalah penggunaan dua bahasa yang digunakan oleh pembicara dalam masyarakat mereka dengan orang lain secara bergantian.
Terkait dengan masyarakat penutur, Hamers dan Blanc (1987: 6) mendefinisikan, "Bilingualism sebagai sebuah negara dari sebuah komunitas linguistik di mana dua kontak bahasa dengan hasil bahwa kode dapat digunakan dalam interaksi yang sama dan bahwa sejumlah dari individu-individu adalah bilingual "Singkatnya, bilingual dapat memilih bahasa apa yang akan mereka gunakan.Dalam baris ini, menurut Spolsky, Bernard 9 1998; 46)," Para bilingual memiliki sebuah repertoir dari aturan domain yang berhubungan dari pilihan bahasa.”Dengan kata lain , repertoir dari aturan domain terkait aturan pilihan bahasa.Dalam kata lain,bilingual dapat merubah pilihan bahasa mereka untuk menyesuaikan dengan situasi yang ada dan kondisi untuk berkomunikasi secara efektif.Ini membawa mereka ke alternatif dua bahasa dalam ucapan yang sama atau yang biasa disebut , code switching.Berdasarkan pada penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bilingualisme merupakan kemampuan seseorang atau sebuah komunitas untuk berbicara menggunakan lebih dari satu bahasa dalam masyarakat merreka.
Bilingual dapat memilih bahasa mana yang akan mereka gunakan.
Ada tiga jenis bilingualisme tergantung pada mereka di mana dua bahasa dipelajari.Menurut Weinreich seperti dikutip Ping Liu (2003: 101) ada tiga tipe:
1)The Compounding Bilingualism
Ini adalah jenis bilingualisme yang benar-benar terintegrasi pengaturan hanya bisa muncul ketika keunggulan yang sama diberikan kepada bahasa masing-masing dalam keseimbangan masa anak-anak.Itu dapat menjadi bilingual.
2) The Coordinate Bilingualisme
Dalam Coordinate Bilingualisme, ada set paralel dari kata - pasangan konsep dan bahasa kedua terhubung ke struktur konseptual baru, meskipun ini tumpang tindih dengan situasipertama.Ini muncul ketika situasi belajar untuk bahasa kedua adalah
kurang idea.

3) The Subordinate Bilingualism
Subordinate Bilingualisme adalah kasus di mana bahasa kedua berkembang sehingga sepenuhnya parasit pada bahasa pertama.

Spolsky, Bernard (1998: 47) membagi bilingual berdasarkan kompetensi mereka, sebagai berikut:

(1) Balance Bilingual
Master pembicara kedua kompetensi baik (kedua bahasa).

(2) Compounds Bilingual
Pembicara tidak menguasai salah satu bahasa pembicara dengan baik.Itu hanya mendominasi salah satu dari mereka.


(3) Coordinate Bilingual
Dalam hal ini, pembicara tidak menguasai kedua bahasa dengan baik.


2. Kode Plihan (Code Choice)
Kode dapat didefinisikan sebagai istilah yang digunakan untuk berbicara tentang varian dalam hirarki bahasa .Itu mengacu tidak hanya pada bahasa itu sendiri (seperti bahasa Inggris, Indonesia, dll). Tetapi juga varian dari bahasa seperti dialek, sosiolek, dan varian bahasa .Menurut Wardaugh, Ronald (1986: 99) ". Sebuah kode adalah dialek bahasa tertentu atau memilih salah satu untuk digunakan pada setiap saat.Itu adalah sistem yang digunakan untuk komunikasi antara dua pihak atau lebih" Oleh karena itu, kode tidak hanya bahasa tetapi juga varian bahasa.
Di negara yang menggunakan lebih dari satu bahasa, orang harus dapat memilih bahasa mana yang akan mereka gunakan.Di negara multibahasa seperti Indonesia, kemampuan untuk pergeseran membentuk satu bahasa ke bahasa lain diterima sebagai cukup normal.Banyak bahasa ibu (bahasa lokal), Indonesia dan pemerintah Inggris. Itu menyarankan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional untuk digunakan dalam situasi formal.Orang yang menggunakan bahasa lokal mereka pada lingkungan tetangga.Beberapa dari mereka menggunakan bahasa Inggris untuk beberapa situasi mereka, seperti dalam bisnis dan pendidikan.Orang yang tinggal di sana memiliki berbagai pilihan di antara bahasa-bahas.Mereka memilih bahasa berdasarkan pada kesempatan tertentu.

3.Definisi Pencampuran Kode (Code Mixing)
Menurut Subyakto dan Nababan seperti dikutip oleh Afrianto, Irsyad (1992: 106), "Code mixing adalah penggunaan dua atau lebih bahasa atau dialek dalam situasi non formal antara orang-orang dekat" Dalam situasi informal ini, kita dapat mencampur kode bebas, terutama jika ada istilah yang tidak dapat dinyatakan dalam bahasa.Kode lain pencampuran terjadi baik dalam masyarakat dwibahasa atau multibahasa.Itu terjadi karena cenderung fasih untuk menggunakan lebih dari satu bahasa.
Kode pencampuran menurut Wardhaugh (1986: 104) memberikan contoh percakapan kode pencampuran antara Inggris Spanyol bilingual:

 No van a bring it up in the meeting
 Todos los Mexicanos were riled up
 Estaba training para pelear

Selanjutnya,percakapan kode percakapan pencampuran ini sering digunakan oleh bilingual atau bahkan multilingual terutama sebagai penanda solidaritas.
Jenis Code Mixing
Kode pencampuran juga disebut intra-sentensial code switching atau intra sentensial code-alternation terjadi ketika pembicara menggunakan dua atau lebih bahasa di bawah tingkat klausal dalam satu situasi.Menurut Suwito seperti dikutip Afrianto, Irsyad (2010: 7). Campur Kode dibagi menjadi dua golongan , yaitu campur ke dalam(inner code-mixing) dan campur kode keluar (outer code-miing).Campur kode ke dalam, adalah campur kode dengan unsur – unsur yang bersumber dari bahasa asli atau serumpun,dan campur kode keluar adalah campur kode yang unsurnya bersumber dari bahasa Asing.
Ini berarti bahwa kode pencampuran dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kode pencampuran ke dalam dan kode pencampuran keluar. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa ada dua jenis kode pencampuran. (1) kode pencampuran ke dalam, kode pencampuran yang berasal dari bahasa asli dengan segala variasinya, dan (2 ) kode pencampuran keluar, pencampuran kode yang berasal dari bahasa asing.
Bentuk Code Mixing
Sisipan-sisipan Kosakata bahasa Inggris adalah bervariasi.Pencampuran bahasa Inggris terjadi dalam beberapa bentuk. Menurut Suwito (1985:63),"Berdasarkan unsur bahasa, ada beberapa bentuk campur kode, diantaranya penyisipan kata, frasa, klausa, idiom,baster,dan pengulangan kata.”Itu artinya bahwa ada beberapa bentuk kode pencampuran berdasarkan bentuk elemen dari bahasa.Itu dalam bentuk kata, frase, klausa, idiom, baster dan pengulangan kata.
Dalam kasus ini, ada penjelasan tentang bentuk code mxing, sebagai berikut:

1) Kata-kata
Sebuah kata adalah suara atau kombinasi suara membentuk unit tata bahasa atau kosa kata dari kalimat berikut bahasa.Kalimat dibawah ini adalah contoh kode pencampuran dalam bentuk kata-kata.
Sebagai contoh: “I ingin membeli sepatu”
(Saya ingin membeli sepatu)

2) Frase
Sebuah Frase adalah kelompok kata yang membentuk bagian dari sebuah kalimat.Kalimat dibawah ini adalah contoh kode pencampuran dalam bentuk frase.
Sebagai contoh: “Aku harus pergi,see you”
(Saya harus pergi,sampai jumpa)
3) Klausa
Klausa adalah komponen dari kalimat, dengan subjek sendiri dan predikat.
Misalnya: “Kamu harus tahu bahwa health is important”
(Anda harus tahu bahwa kesehatan adalah penting)


4) Idiom
Sebuah idiom adalah frase atau kalimat yang maknanya tidak jelas melalui pengetahuan tentang makna individu dari kata-kata yang konstituen tetapi harus dipelajari secara keseluruhan.
Misalnya: “Saya sangat lelah fucked up”
(Aku sangat lelah kacau)

5) Baster
Sebuah baster berarti penggunaan bahasa yang tidak asli atau otentik.
Sebagai contoh: “Sudah waktunya kita menghindari backing-backingan”

6) Pengulangan kata
Reduplikasi adalah pengulangan kata yang sama.
Sebagai contoh: “Aku Bisa bahasa sunda little-little”
(Saya dapat berbicara sunda sedikit)

4.Definisi Facebook
Facebook adalah situs jejaring sosial yang dioperasikan dan pribadi dimiliki oleh facebookers.Pengguna dapat menambahkan teman dan mengirim pesan, dan update profil pribadi mereka untuk memberitahu teman-teman tentang diri mereka sendiri.
Facebook adalah buletin interaktif elektronik, anda membuat account (yang gratis).Anda memiliki akses ke sebuah ruang kerja di mana anda dapat menggunakan berbagai aplikasi perangkat lunak.Ilustrasi diatas menunjukkan halaman Facebook publik untuk Enrique Allen, yang ditemukan dengan melakukan pencarian google .

Sejarah Facebook
Diciptakan pada bulan Februari 2004, facebook adalah sebuah situs di jejaring sosial yang membantu orang berkomunikasi lebih efisien dengan teman-teman mereka, keluarga.Perusahaan mengembangkan teknologi yang memfasilitasi berbagi informasi melalui grafik sosial, masyarakat ,pemetaan digital dari dunia nyata hubungan sosial. Seseorang dapat mendaftar untuk Facebook dan berinteraksi dengan orang yang mereka kenal dalam lingkungan yang terpercaya.
Ini semua dimulai kembali pada tahun 2003, sebagai facemash.Mark Zuckerberg menciptakannya, bersama dengan bantuan dari teman-temannya dan teman sekamar Chris Hughes dan Dustin Moskovitz.Zuckerbergs berada di tahun kedua di Harvard ketika membukanya, sebagai cara untuk mendapatkan pikirannya. Situs ini awalnya hanya untuk Harvard, tetapi dengan cepat tumbuh ke perguruan tinggi lain, maka sekolah tinggi dan akhirnya untuk siapa saja lebih darin usia 13 tahun .Setelah usia itu awalnya dimulai,itu diteruskan ke admin Harvard sekolah dan itu cepat-cepat ditutup.Zuckerberg didakwa dan menghadapi pengusiran untuk melanggar privasi.
Kemudian,Harvard membatalkan tuduhan mereka terhadap Zuckerberg.Setelah tuduhan itu dijatuhkan, semester berikutnya ia menciptakan Facemash, dan membuka Facebook pada bulan Februari 2004.
Pada tahun 2005 ia menjatuhkan "" dari nama dan URL.Juga pada bulan September 2005, ia meluncurkan versi sekolah tinggi Facebook.Ketika ia pertama mulai versi sekolah tinggi, masing-masing sekolah tinggi harus diundang sebelum diizinkan untuk bergabung dengan jaringan . Tak lama setelah peluncuran versi SMA ia mulai memungkinkan perusahaan untuk memiliki jaringan mereka sendiri di Facebook juga.
Kini sekelompok operator.Satu tahun setelah mereka meluncurkan versi sekolah tinggi, mereka membukanya untuk umum bagi semua orang di atas usia 13 tahun.Pada bulan Agustus 2007, kode yang biasanya menciptakan halaman Facebook menunjukkan sebaliknya,banyak pertanyaan apakah data mereka di Facebook aman.
Pada bulan Februari 2009, Facebook mengubah kebijakan privasi mereka, menyebabkan gemuruh di sepanjang jalan.Mereka membuat, sehingga pengguna mereka sekali meng-upload data ke server mereka.Setelah itu pengguna menghapus pengguna account.Banyak dari mereka marah dengan ini, dan memasuki sebuah debat di internet.Sejarah Facebook adalah campuran dari kesulitan dan sukses .Mereka lebih awal telah melihat lebih dari bagian mereka dari masalah hukum dan mungkin akan ada selama mereka ada.Sekarang adalah nomor satu jaringan sosial dan twitter baik di belakang itu.Mereka memiliki lebih dari 175 juta pengguna aktif di seluruh dunia saat ini dan berkembang setiap hari.


5.Penelitian yang Relevan
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hairul, Milah (2009) berjudul “The Analysis of Code Mixing Used by Indonesian Radio Announcers ”Ia menyimpulkan : "Terjadinya pencampuran kode bahasa Inggris yang digunakan oleh penyiar yang terpengaruh oleh faktor-faktor sosiolinguistik seperti untuk lebih dekat dengan pendengar, menjadi lebih modis, pekerjaan yang menuntut, peran hubungan, identitas pribadi, dan efek keadaan atau moderny.

F. Kerangka Berpikir
Istilah kode mengacu pada bahasa.Dalam masyarakat dwibahasa atau multibahasa, kode pencampuran adalah fenomena.Kode umum pencampuran dapat terjadi dalam berbagai bentuk baik lisan dan fenomena tertulis.Kode pencampuran juga terjadi di dalam obrolan dan status di jejaring sosial facebook.Penulis mendefinisikan kode pencampuran sebagai pencampuran dua atau lebih bahasa.
Pada penelitian ini, penulis ingin tahu bentuk-bentuk kata bahasa Inggris dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia yang digunakan oleh facebookers dalam percakapan mereka. Kode pencampuran terjadi dalam jaringan sosial facebook tidak berbicara bahasa Indonesia saja.Itu melatih facebookers untuk mencampur bahasa. Bahasa dapat menjadi trend setter untuk facebookers.

G. Definisi Operasional
Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman tentang permasalahan yang diteliti sebagai berikut :

1. Code Mixing
Campur kode dari dua atau lebih bahasa atau dialek dalam situasi nonformal dan digunakan oleh bilingual bahkan pada multilingual terutama sebagai solidaritas.
2. Facebook
Sebuah fasilitas sosial yang menghubungkan orang dengan teman dan rekan kerja lainnya, yang bekerja, belajar dan tinggal disekitar mereka.Tidak hanya di satu bidang, tetapi kita juga dapat memiliki hubungan di seluruh dunia dengan bahasa yang berbeda.
3. Facebooker
Orang yang memiliki account atau menggunakan situs jejaring sosial.

H.Prosedur Penelitian
1.Metode penelitian
Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.Menurut Alwasilah,A Chaedar (2008:26),”Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan sebagai istilah pembungkus yang meliputi sejumlah strategi penelitian yang sama-sama diambil dari serangkaian asumsi yang saling berhubungan yang bersifat khas paradigma kualitatif.” Sementara menurut Suryabrata,Sumardi (2006:75), “Penelitian yang bermaksud membuat pecandraan (deskriptif) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.”

Berdasarkan pernyataan diatas,penulis menyimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif , untuk menggambarkan dan memperkenalkan kode pencampuran yang digunakan oleh facebookers di situs jejaring sosial facebook.

2.Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini,penulis menggunakan observasi dan wawancara.

a) Observasi
Dalam obsevasi ini,penulis mengumpulkan data dengan menangkap layar yang berisi status yang dibuat oleh facebookers.
b) Wawancara
Penulis melakukan wawancara yang digunakan dalam teknik pengumpulan data dalam penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang alasan facebookers menggunakan kode pencampuran pada status facebook.

3.Data dan Sumber Data
a) Data Penelitian
Data dalam penelitian ini adalah mencetak dari status facebook yang ditulis facebookers.
b) Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah 7 orang yang memiliki akun facebook di jejaring sosial.
4. Langkah langkah Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengambil langkah- langkah sebagai berikut :
1) Melakukan observasi dan mencetak status facebook yang ditulis facebookers.
2) Memberikan pengkodean teks bahasa Inggris.
3) Mengelompokkan kata-kata asing yang digunakan dalam komunikasi ketika facebookers membuat status.
4) Melakukan wawancara dengan facebookers yang telah dipilih sebagai sampel.
5) Membuat kesimpulan.
6) Menyusun laporan.
5.Teknik Analisis Data
Pengolahan dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk melakukan penulisan langsung dan pengelompokan setelah mendapatkan status yang dibuat oleh facebookers, kemudian penulis melakukan coding sedini mungkin untuk mempertajam sensitivitas penulis dari data yang dikumpulkan dikategorisasikan begitu mudah.Menurut Suwito (1985:63),“Berdasarkan unsur bahasa ,ada beberapa bentuk campur kode,diantaranya penyisipan kata,frasa,klausa,idiom,baster dan pengulangan kata.”Setelah memperoleh data,penulis menganalisis hasil terjadinya code mixing berdasarkan bentuk-bentuknya,seperti:kata,frasa,klausa,idiom,baster dan reduplications.

6.Waktu dan Tempat Penelitian
Penulis akan melakukan penelitian pada bulan Agustus 2011 pada alamat akun facebook penulis :
http://www.facebook.com/?sk=if#!/profile.php?id=12308897467&ref=profile yang bernama Resti Tantiawanti.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Chaer,Leonie Agustina.(2004).Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta:Rineka Cipta.
Hudson,Richard A.(1980).Sosiolinguistics.Cambridge University Press.
Rahardi,Kunjana.(2001).Sosiolinguistik Kode dan Alih Kode .Yogyakarta:Puataka Pelajar.
Sumarsono.(2002).Sosiolinguistik.Yogyakarta:Pustaka
Pelajar.Suwito.(1985).Sosiolinguistik Pengantar Awal.Surakarta:Henari Offset.

6 komentar:

  1. ajarin aku kak , cara ngumpulin data nyam pleass bantu aku, saya mau menanalils ini juga dikampus ku.
    tadi saya mengirim pertemanan di fb, tolong diterima kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. kak maaf sebelum nya kalon saya kurang sopan.
      saya butuh bnaget kak bantuan pyan. tolong dietrima ya kak

      Hapus
  2. terimakasih artikel anda sedikit membantu tugas kuliah saya

    BalasHapus
  3. sip good job lanjutkan kak sdikit bnyk nya ini sangat membantu

    BalasHapus
  4. makasih yaa mba, tinggal ngrapihin sendiri hehe

    BalasHapus